Minggu, 14 November 2010

CYBER PUBLIC RELATIONS VS PUBLIC RELATIONS CONVENTIONAL

Sebelum menganalisis perbandingan antara E-PR dengan PR konvensioanal, kita harus mengetahui terlebih dahulu penjelasan mengenai E-PR dan PR konvensional. Hal yang paling mendasar adalah pemahaman mengenai Public Relations atau humas, yaitu merupakan suatu kerja manajeman atau fungsi manajemen yang bertuga melakukan kegiatan yang tugasnya berupa menjembatani perusahaan atau organisasi yang diwakilinya. menjaga hubungan baik dengan publik eksternal maupun internalnya. Dan memiliki tanggungjawab yang cukup berat, dimana seorang humas harus mampu menjaga citra positif perusahaan atau organisasi  dan tidak boleh merugikan publiknya, harus terjadi mutual understanding dan tidak saling merugikan satu sama lain. Seperti contohnya, tidak menutup-nutupi hal buruk yang dilakukan peusahaan, tidak membohongi publik, beban tersebut harus dikerjakan dan dihadapi oleh seorang praktisi humas. Dimana ia harus mampu bersifat jujur dengan tidak merugikan perusahaan atua organissasi dan publiknya.
Banyak pihak yang menyepelekan peran humas dan sulit mempercayai bahwa posisi humas dalam suatu fungsi manajemen sangat bermanfaat dan memiliki peranana penting dalam suatu otganisasi atau perusahaan. Hal itu dikarenakan adanya anggapan akibat kesalahan penerapan pada humas. Penerapan pada humas cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain dan tidak terencana dengan baik. Padahal humas tidak jauh berbeda dengan fungsi manajemen yang lain, yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi.
Dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan baik, merumuskan tujuan dan menentukan tingkat keberhasilan.
Kegiatan-kegiatan humas meliputi :
- Customer relations, yaitu membangun hubungan baik dengan pihak luar (antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya)
- Employee relations, yaitu membangun hubungan antara pimpinan dengan bentuk kerjasama dan komunikasi yang harmonis antara atasan dengan bawahan.
- Goverment relations, yaitu menjalin hubungan baik dengan pemerintah.
- Media relations, yaitu menjalin hubungan baik dengan media, karena pekerjaan humas tak lepas dari bantuan media.Dibutuhkan hubungan yang baik, karena peran media sangat penting demi sampainya pesan pada publik.  
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang humas adalah :
- Menyalahgunakan kepercayaan, seperti membocorkan rahasia perusahaan, korupsi dan lain-lain.
- Memberikan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, yang sumbernya tidak jelas.
- Mengadakan kerjasama dengan individu atau kelompok yang dapat merugikan individu-individu lainny, baik dari segi moral maupun segi lainnya.
- Menggunakan metode-metode, cara-cara, teknik manipulasi yang dapat mengakibatkan seseorang akan kehilangan kebebasannya untuk bertindak sebagai respons terhadap tindakan-tindakan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Publik merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama. Target humas bukan perorangan melainkan publik, yakni publik internal dan publik eksternal. Publik internal adalah mereka yang bekerja diorganisasi atau perusahaan, meliputi karyawan, pemegang saham dan sebagainya. Sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berada diluar organisasi atau perusahaan, seperti komunitas yang berada di sekitar perusahaan, pers yang mencari sumber-sumber berita dan sebagainya.
Komunikasi yang dilakukan humas memiliki ciri tersendiri, yakni komunikasi dua arah yang mengharapkan adanya timbal-balik. Contohnya : bulletin internal, kotak surat daln lain-lain. Seorang praktisi humas merupakan dinamisator dan pendorong bagi publik untuk memanfaatkan sarana media komunikasi secara efektif agar terjadi komunikasi dua arah. Syarat mutlak seorang humas adalah pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi dan budaya organisasi atau perusahaan yang diwakilinya.
E-PR, merupakan suatu kegiatan kehumasan yang yang dilakukan melalui internet, termasuk kegiatan publikasi sampai berhubungan dengan publik dilakukan melalui inernet. Kemajuan teknologi memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan kegiatan humas termasuk kegiatan-kegiatan lain pun dimudahkan melalui inernet. Berbeda dengan kegiatan PR konvensional yang umumnya dilakukan di dunia nyata, secara fisik, dan langsung bertatap muka.
Komunikasi yang dilakukan PR konvensional yang bersifat informatif dan persuasif dengan :
  • Tertulis, yaitu menggunakan surat-surat, papers, bulletin, brosur dan lain-lain.
  • Lisan, : mengadakan briefing, rapat-rapat, diskusi, ceramah dan sebagainya.
  • Konseling : menyediakan beberapa anggota staf yang telah mendapatkan latihan atau pendidikan untuk memberikan nasehat -nasehat kepada karyawan, turut memecahkan masalah-masalah pribadi mereka dan mendiskusikannya bersama.

Sedangkan komunikasi E-PR melalui internet, misalnya melalui e-mail, memasang iklan langsung melalui internet dan memasang website perusahaa, sehingga komunikasi dapat langsung dilakukan dengan membuka situs perusahaan tersebut.
Beberapa keunggulan E-PR dibandingkan dengan PR konvensional :
- Komunikasi yang terjadi konstan, dalam arti internet tidak pernah tidur dengan target audience di seluruh dunia. Mampu bekerja 24 jam non-stop. Sedangkan PR konvensional hanya dalam waktu-waktu tertentu dan memiliki keterbatasan jarak.
  • Respon yang cepat, internet dapat merespon secara cepat dengan semua permasalahan dan pertanyaan dari para prospek dari pelanggan. Sedangkan PR konvemsional tidak dapat merespon dengan cepat permasalahan, tetapi juga harus mengadakan riset dan survey manual terlebih dahulu.
  • Interaktif, dengan adanya internet para praktisi PR memperoleh feedback dari pelanggan atau pengunjung website perusahaan. Sedangkan PR konvensional feedback didapat dengan cara tatap muka langsung dan berkomunikasi langsung.
  • Biaya hemat, dengan adanya internet praktisi PR dan perusahaan tidak harus mengeluarkan banyak biaya, karena cukup dengan memberikan informasi secara jelas melalui website, semua orang yang mengakses dapat mengetahuinya. Dan juga dalam membuat suatu program perusahaan. Sedangkan pada PR konvensional ketika melakukan program harus mengeluarkan biaya besar.

Manfaat E-PR antara lain, dapat menjalin hubungan yang baik dengan erbagai media melalui media center online, dapat membangun digital brand images, dapat digunakan sebagai sarana komunikasi pasar global maupun mitra bisnis internasional dengan biaya yang minim.
Kesimpulannya adalah kegiatan PR konvensional lebih bersifat kegiatan-kegiatan fisik, misalnya mengadakan press conference, press release, brosur, spanduk dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak bisa begitu saja ditinggalkan, karena masyarakat tidak bisa dengan mudah menerima isi editorial yang telah disediakan di website, tetapi publik juga membutuhkan sesuatu yang bersifat nyata dengan adanya kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik. Kemajuan teknologi memang dapat membantu kita dalam melakukan banyak hal, namun kita juga harus membatasi diri dan tidak boleh bergantung pada internet, karena tidak semua yang kita kerjakan melalui internet dapat semudah yang kita kira. Banyak hal-hal negatif yang ada pada internet.Kegiatan E-PR dengan PR konvensional saling berhubungan, untuk saling menunjang kegiatan humas.
Contoh E-PR (website UNILEVER)
Kegiatan PR Konvensional (membicarakan mengenai riset, survey dan lain-lain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar